"Bangkit kembalinya wabah TB merupakan masalah bagi negara yang sedang berkembang dan negara maju."
Komunitas
International akan memerlukan tanggapan dan kerjasama yang lebih
luasdan menyeluruh terhadap tuberkulosis jika ingin menghentikan
penyakit kuno ini. “kata James Trauer.
Tuberkulosis (TB) disebut sebagai ancaman menular di dunia, menjadi penyebab atas lebih
banyaknya kematian setiap tahunnya daripada organisme lain. Meskipun
demikian, hal ini sering terlupakan dengan beban belanja negara yang
rendah, dimana riwayatnya jauh lebih rendah daripada beberapa
penyakit menular utama lainnya.
Selama beberapa
tahun, TB diperkirakan menurun dan pun statistik resmi melaporkan
penurunan beban penyakit. Bagaimanapun, justru selama 3 tahun
terakhir setiap tahunnya, total anggaran belanja global pada TB lebih
besar dari tahun sebelumnya. Tidak dapat disangkal, mungkin hal ini
berhubungan dengan peningkatan diagnosis, pengawasan dan teknik untuk
menaksir jumlah kasus, tetapi perasaan bahwa bangkit kembalinya
penyakit kuno ini akan sulit untuk dihindari.
Beberapa faktor
seperti meningkatnya resistensi obat, urbanisasi dan tingginya HIV
dapat menjadi pengaruh terhadap masalah ini, sementara peningkatan
jumlah pengungsi dan orang terlantar secara global berarti bahwa
penyakit tersebut tidak dapat terus dibiarkan dengan perhatian yang
sangat sedikit oleh negara maju
Begitu pula dengan
total beban TB yang diabaikan, umumnya prevalensi resistensi obat
mungkin juga tidak diakui. Meskipun hanya sebagian kecil dari semua
kasus TB dunia dilaporkan sebagai sangat resisten obat (Resisten
Banyak Obat (Multi drug resistant /MDR), tes MDR-TB biasanya hanya
ditujukan untuk pasien yang berpeluang besar seperti rentan dengan
resistensi obat.
Meskipun angka yang dilaporkan sangat rendah pada
pasien MDR-TB yang sebelumnya belum pernah mendapatkan perawatan TB,
tapi mungkin sekali terdapat kesalahan diagnosis seperti pasien saat
pertamakali datang pengobatan, sehingga menjadikan angka ini menjadi
lebih rendah dari yang sebenarnya.
Meskipun banyaknya
masalah resistensi obat, WHO urung memasukkan bakteri TB dalam daftar
12 bakteri resisten antibuiotik prioritas global belakangan ini.
Dasar kebenarannya adalah bahwa dulu TB sudah pernah benar-benar
prioritas utama. Dengan sebuah patogen penting untuk merebut
pengakuan, kehilangan kesempatan ini benar-benar menyebabkan frustasi
pada seluruh organisasi yang terlibat memerangi TB.
Mengingat beban
peynakit yang sangat besar dan tantangan tambahan yag dihadapi oleh
mereka yang melawan nya, seperti dana yang tidak mencukupi dan
resistensi obat, sebuah sambutan yang meluas dengan jelas akan
menjadi perkembangan yang menggembirakan.
Dalam konteks ini,
strategi End TB WHO menyerukan pengurangan yang pada beban TB dan
sebuah akhir dari kerugian bencana yang dipikul oleh keluarga yang
terinfeksi. Strategi semacam itu adalah sebuah seruan ambisius
terahadap perang dan apa saja yang benar-benar dibutuhkan jika ingin
merealisasikan visi dunia bebas TB.
Namun, saat
pengendalian terhadap tiga penyakit menular yang besar (HIV, malaria,
TB) adalah satu dari delapan tujuan Pembangunan Millenium pra-2015,
kesehatan, dan kesejahteraaan secara keseluruhan hanya merupakan satu
dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pasca-2015. Sementara itu,
negara-negara berpenghasilan rendah semakin berjuang melawan epidemi
ganda baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular.
Bahkan saat sudah
menggunakan target baru yang ambisius ini, profil TB jika
dibandingkan dengan prioritas kesehatan dan pembangunan yang lain
tampaknya telah turun. Kebetulan hal ini bukanlah permainan zero-sum
(red=monopoli), ketika epidemi TB selalu berkaitan erat dengan
kemiskinan dan marginalisasi, sementara penguatan sistem kesehatan
secara luas menambah campur tangan pengobatan TB.
Dan juga mencapai
perkembangan sosioekonomi yang lebih luas, kunci utama kesuksesan
kami dalam mencapai tujuan paska-2015 untuk TB akan menjadi kerjasama
tingkat internasional. Karena jumlah kasus bervariasi lebih dari 200
kali lipat antara beban terendah (misalnya USA) dan beban tertinggi
(misalnya Afrika Selatan) pengendalian global hanya akan dicapai
melalui penurunan penyakit yang drastis di negara yang berpenghasilan
rendah dan beban penyakit yang tinggi.
Negara-negara kaya
dengan beban TB rendah mungkin memilih untuk menangani TB hanya
sebagai salah satu masalah migrasi atau masalah hak asasi manusia.
Keseimbangan ini mungkin akan sulit didapat.
Mengingat bahwa
sebagian besar kasus di negara-negara kaya terjadi pada mereka yang
lahir di luar negara mereka, penurunan yang ditargetkan dapat dicapai
dengan menemukan dan mengobati infeksi inaktif pada imigran, tetapi
hanya untuk negara-negara tertentu.
Hal ini juga
memungkinkan untuk membuat uraian ekonomi untuk meningkatkan kontrol
dengan menunjukkan jumlah korban ekonomi yang sangat besar bahwa TB
menyebabkan tingginya tingkat kematian pada orang dewasa yang
sebelumnya sehat dan produktif. Namun, saat ini TB
membutuhkan setidaknya 6 bulan pengobatan , dukungan yang konsisten
dari layanan kesehatan yang kuat, bahkan jenis TB RO akan memerlukan
perawatan tertentu dan pengobatan yang lebih mahal.
Singkatnya, tidak
hanya khusus fokus pada screening migrasi tetapi juga terhadap
pertimbangan yang tanpa kompromi pada anggaran ekonomi untuk mencapai
tujuan mengakhiri TB.
Sebagai gantinya,
mengadopsi dari Universal Health Coverage secara menyeluruh yang mencakup
pendekatan baik pencegahan dan pengobatan, bersamaan dengan
perlindungan dalam biaya keuangan akan menjadi satu-satunya jalan
untuk mencapai visi End TB Strategy. Pendekatan ini harus didukung
melalui dialog tentang menghargai yang selamat dan memberikan
pengobatan secara efektif (bagi yang sakit) merupakan sebuah hak
asasi manusia, bahkan untuk pasien yang paling susah dijangkau sekali
pun.
Artikel dialihbahasakan dari :The world can’tafford to forget tuberculosis
Playtech, casino, and games - JSM Hub
BalasHapus› games › casino 충청남도 출장안마 › games › casino The 광명 출장안마 games you'll love 전주 출장마사지 from Playtech, the world's favourite slots supplier, 구미 출장샵 with great variety of games at the best 파주 출장샵 casino!